Sejarah Kecamatan Peso Hilir
Kecamatan Peso Hilir terletak di bantaran Sungai Kayan, salah satu sungai terbesar di Kalimantan. Wilayah ini memiliki kondisi geografis yang unik, dengan hutan dan alam yang kaya akan sumber daya alam. Sungai Kayan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, berperan sebagai jalur transportasi utama sekaligus sumber mata pencaharian. Keindahan dan kekayaan alam ini memberikan potensi besar bagi pengembangan wilayah ke depan.
Penduduk asli Kecamatan Peso Hilir adalah suku Dayak, yang memiliki budaya dan adat istiadat yang kaya. Namun, seiring perkembangan waktu, penduduk di wilayah ini telah menjadi lebih heterogen. Keberagaman suku dan budaya tidak menjadi penghalang, melainkan memperkuat kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan pekebun (80%), diikuti oleh nelayan musiman (5%), pegawai negeri (3%), buruh (10%), dan profesi lainnya (2%). Keberagaman profesi ini mendukung perekonomian lokal.
Peso Hilir resmi dimekarkan dari Kecamatan Peso berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2003. Awalnya, kecamatan ini hanya memiliki empat desa, namun dengan perkembangan dan kemajuan wilayah, kini jumlah desa telah bertambah menjadi enam. Potensi besar di wilayah ini mencakup sektor budaya, wisata alam, pertanian, perkebunan, dan peternakan. Harapannya, dengan pengelolaan yang optimal, Kecamatan Peso Hilir dapat berkembang menjadi wilayah yang maju, dengan masyarakat yang kondusif, harmonis, dan sejahtera.